PERASAAN HIDUPKU

Saya adalah seorang manusia yang terlahir dari keluarga sederhana yang dimana jauh dari kata kesan mewah walau begitu saya tetap mensyukurinya, karena ketika kita mensyukuri segala sesuatu pasti kita merasa cukup dengan apa yang melekat pada diri kita,karena kita diciptakan bukan siapa yang lebih kaya atau lebih miskin tapi siapa yang lebih taat pada sang maha kuasa.


Kehidupan ini terasa begitu berbeda,walau terasa fana ada kalanya bersedih dan tidak sedikit pula senang walau bumi terasa hampa, esok hari selalu disambut oleh mentari pagi yang menyinari ibu pertiwi.

Dari kecil aku merasa diriku hampa, karena ketika sosok ayah yang selalu dibanggakan oleh anak pada umumnya menghilang, meski kecewa selalu datang tanpa diundang seperti secerca harapan datang.

Berlinang air mata ini membendung perasaan yang benci akan keadaan, karena pada dasarnya kita butuh kedua sosok orang tua.

selalu ragu dalam setiap langkah, ku pejamkan mata merasa dunia ini masih normal tapi ketika mataku terbuka ternyata oh ternyata, cuma mimpi belaka esok ku berjalan di teriknya matahari ku melihat sebuah kayu yang kokoh walau dia sendiri dengan berbagai cuaca ekstrim selalu dilewati tanpa, sepenggal kata yang keluar dari mulutnya aku sadar bahwa itu hanya pohon tapi disitulah aku mulai sadar setiap apapun yang sudah terjadi itu adalah takdir yang harus kita jalani walau kita tidak menginginkanya.

Ketika kita menelisik lebih jauh ke dalam perjalanan hidup kita, kita melihat bahwa keinginan diri eksternal kita adalah satu-satunya yang kita ketahui, sementara kita tidak mengetahui kebutuhan diri sejati, yakni kebutuhan batin kita.

“Ketahuilah bahwa hidup yang kita jalani sekarang ini hanya sementara, karena itu lakukanlah apa yang harus kita lakukan untuk bisa bertahan hidup dan jalanilah sesuai dengan kehendak Tuhan”.